Oleh : Retno Herning
Mahasiswi Sistem Informasi Unidha
Hasil Field Study ke TVRI Sumbar
Cikal bakal TVRI Stasiun Sumbar berawal sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). TVRI Stasiun Sumbar berdiri dari tiga stasiun transmisi yakni Transmisi Padang, Bukit Gompong, dan Pandai Sikek. Kemudian, pada tahun 1982, berdiri Stasiun Produksi Keliling (SPK) dengan jumlah karyawan 14 orang. Stasiun produksi keliling hanya membuat paket-paket siaran yang akan dikirim ke stasiun pusat TVRI NasionalJakarta untuk disiarkan. Paket tersebut merupakan paket berita, paket hiburan, dan paket wisata.
TVRI Stasiun Sumatera Barat diresmikan sebagai stasiun penyiaran pada 19 April 1997 oleh Menteri Penerangan Harmoko.[1] TVRI Sumatera Barat mengudara secara konsisten selama 4 jam setiap harinya. Sejak 1 Januari2005, TVRI Sumatera Barat dinaikkan statusnya dari stasiun penyiaran kelas C menjadi kelas B.
Daftar acara
- Dendang 15
- Berita Ranah Minang
- pesona sumbar minang maimbau
- Ayo hidup sehat
- Perempuan
- Bukan Talkshow biasa
- Mari menari
- Nada Islami
- Nuansa iman
- Dunia Anak
- Carito Lapau
- Dialog khusus
- Bincang tokoh
- Sumbar Membangun
Jangkauan siaran
- Jangkauan Siaran : 21.571 kilometer2 = 51,00%
- Kekuatan Transmisi : antara 10 s/d 5000 watt
- Jangkauan Penduduk : 2.895.756 jiwa = 68,50%
Ketersediaan terestrial
TVRI Sumatera Barat juga dapat ditangkap melalui Antena Biasa pada :
- Channel : 7 VHF (analog)
- Channel : 25 UHF (analog)
- Channel : 26 UHF (digital)
Sistem Microwave Link
Merupakan perangkat yang memanfaatkan gelombang microwave sebagai media transmisi. Digunakan untuk keperluan transmisi satu arah / unidirectional yang bersifat point to point.
Sistem Retranslasi (Off air)
Sitem Retranslasi (Off Air) adalah sebuah sistem transmisi siaran TV diambil dari hasil pancaran pemancar yang lain, baru kemudian di pancarkan kembali dengan channal yang berbeda. Sistem ini digunakan untuk siaran lokal dan dikirim ke seluruh daerah kemudian baru dipancarkan ke penerima sehingga dulu siaran lokal Sumatera Barat masih bisa dinikmati diseluruh daerah di Sumatera Barat.
Sistem Pemancar UHF
Penyiaran sinyal televisi di daerah cakupan stasiun transmisi TVRI Sumatera Barat dilakukan melalui sistem pemancar induk TVRI yang berada di Bukit sarai. Untuk meningkatkan pelayanan penerimaan di daerah-daerah dataran tinggi (pada puncak bukit suatu gunung) didirikan sistem pemancar televisi pengulang (translator).
Suatu pemancar televisi pada stasiun transmisi TVRI Sumatera Barat merupakan sistem pemancar induk yang menjadikan pusat pemancaran siaran TVRI untuk didistribusikan di sekitar Sumatera Barat
Pada transmisi UHF sinyal audio dan sinyal video digabungkan pada tingkat akhir sehingga disebut sistem penggabungan High Power Combining. Sinyal audio dan video mengalami penggabungan pada tingkat RF baru kemudian ditumpangkan pada sinyal carrier dengan menggunakan osilator lokal. Pemancar UHF bekerja pada channel 23 (frekuensi 486-496 MHz). Memiliki power output video 30 kW, dan power output audio1500 Wa
Pemancar UHF adalah perangkat pemancar yang memanfaatkan frekuensi UHF untuk keperluan transmisi signalnya. Terhubung dengan antena pemancar agar dapat memancarkan siaran TVRI ke masyarakat. Adapun blok diagram pemancar telavisi digambarkan oleh gambar berikut ini.
Exciter berfungsi sebagai pencampur signal Vidio input dengan Audio input dan merubahnya menjadi IF. Selain itu exciter juga berfungsi sebagai controler dari sitem pemancar tersebut. Signal IF yang telah dihasilkan exciter diteruskan ke Power Amplifier untuk memperkuat signal IF agar signal IF yang diinginkan tercapai dengan baik. IF yang telah di perkuat di saring oleh Band Pass Filter, sehingga signal yang tidak sesuai dengan Band frekwensi yang telah di tetapkan tidak terpancarkan.